Panduan Lengkap Import dari China ke Indonesia

Jadi, Anda ingin kirim barang dari China ke Indonesia? Pilihan yang cerdas!
Ini adalah jalur perdagangan yang sangat sibuk, dan baik Anda sudah berpengalaman sebagai importir atau baru mulai, memahami prosesnya bisa menghemat banyak waktu, biaya, dan stres.

Kami telah merangkum pengalaman kami dan menyusunnya menjadi panduan khusus untuk Anda. Kami akan bahas hal-hal penting, tapi yang lebih penting lagi, kami akan masuk ke detail-detail teknis dan potensi masalah yang sering terlewat di panduan lain. Anggap saja kami sebagai rekan pengiriman pribadi Anda untuk perjalanan ini!

Mulai dari Dasar: Kenapa Harus Perhatikan Detail?

Mungkin Anda berpikir, “Bukannya saya tinggal serahkan saja ke Citra Mandiri Trans Group sebagai freight forwarder saya?”

Jawabannya: ya dan tidak. Ya, kami senang bisa bantu urus semuanya untuk Anda. Tapi tidak sepenuhnya, karena dengan memahami dasar-dasarnya, Anda jadi bisa membuat keputusan lebih cerdas, tahu pertanyaan yang tepat untuk ditanyakan, dan hindari biaya atau penundaan tak terduga. Panduan ini bertujuan untuk membuat Anda berada di posisi yang memegang kendali.

Dari sudut pandang kami sebagai freight forwarder, pelanggan yang paham alur kerja adalah pelanggan yang paling menyenangkan untuk diajak kerja sama.

Pilihan Pengiriman dari China ke Indonesia

Ada beberapa cara utama untuk mengirim barang Anda:

Pengiriman Laut: Andalan Utama

Jika Anda memilih pengiriman laut, ada dua opsi:

FCL (Full Container Load): Anda sewa satu kontainer penuh (20ft atau 40ft). Cocok jika barang Anda cukup banyak atau Anda ingin barang Anda tidak dicampur dengan barang lain. Umumnya lebih ekonomis per meter kubik jika volumenya cukup besar.

  • Estimasi Waktu: Sekitar 7–16 hari dari pelabuhan ke pelabuhan (bisa bervariasi).

  • Perkiraan Biaya: $650–$1.500+ tergantung ukuran kontainer dan tarif saat ini.

LCL (Less than Container Load): Anda berbagi ruang dalam satu kontainer dengan pengirim lain. Cocok untuk pengiriman kecil yang tidak cukup untuk satu kontainer penuh.

  • Estimasi Waktu: Sedikit lebih lama dari FCL, sekitar 10–20 hari karena proses konsolidasi.

  • Perkiraan Biaya: $60–$100+ per meter kubik (CBM).

Cocok untuk: Barang besar tapi tidak mendesak, atau yang sangat sensitif terhadap biaya.

Catatan: Pengiriman laut cukup handal tapi bisa terdampak oleh cuaca buruk atau kemacetan pelabuhan.

Pengiriman Udara: Si Cepat

Cara kerja: Barang Anda dikirim lewat kargo udara.
Estimasi Waktu: 2–7 hari (sudah termasuk proses bea cukai).
Perkiraan Biaya: Jauh lebih mahal dari laut, sekitar $2–$8+ per kilogram tergantung berat dan urgensinya.

Cocok untuk: Barang bernilai tinggi, volume kecil, item mendesak, sampel, atau barang mudah rusak (dengan penanganan khusus).

Catatan: Ada lebih banyak batasan pada pengiriman udara, misalnya barang berbahaya lebih sulit dikirimkan.

Ekspres (DHL, FedEx, UPS, dll): Premium dan Kilat

Cara kerja: Layanan door-to-door, sangat cepat.
Estimasi Waktu: 1–5 hari.
Perkiraan Biaya: Paling mahal, tapi sepadan untuk paket kecil dan sangat mendesak.

Cocok untuk: Dokumen, paket kecil, barang urgent.

Catatan: Biaya naik drastis jika ukuran atau beratnya bertambah.

Mana yang Cocok untuk Anda?

Ini soal menyeimbangkan biaya, kecepatan, dan karakteristik barang Anda. Kalau anggaran terbatas dan waktu tidak kritis, laut adalah pilihan terbaik. Kalau kecepatan penting, gunakan udara atau ekspres.

Mengenal Incoterms: Siapa Menanggung Biaya, dan Kapan?

Incoterms—kode tiga huruf seperti FOB, CIF, EXW, DDP—sangat penting. Mereka menjelaskan tanggung jawab antara Anda (pembeli/importir) dan penjual Anda di China. Mereka menentukan siapa bayar ongkos kirim, asuransi, bea cukai, dan kapan risiko berpindah tangan.

Kenapa ini penting: Salah pilih Incoterm bisa bikin Anda tanggung biaya tak terduga atau menambah keribetan di bea cukai.

Beberapa Incoterm umum:

  • EXW (Ex Works): Anda ambil barang dari pabrik penjual di China, dan Anda urus semuanya—ekspor, pengiriman, impor di Indonesia. Kontrol penuh, tapi juga tanggung jawab penuh.

  • FOB (Free On Board): Penjual antar ke pelabuhan China dan urus bea ekspor. Anda urus sisanya—pengiriman utama, asuransi, bea cukai Indonesia. Ini yang paling populer dan seimbang.

  • CIF (Cost, Insurance, Freight): Penjual tanggung ongkos kirim sampai pelabuhan Indonesia, tapi risiko pindah ke Anda saat barang naik kapal. Hati-hati karena asuransi dari penjual sering minim.

  • DDP (Delivered Duty Paid): Penjual urus semua—pengiriman, bea cukai, pajak, sampai ke pintu Anda. Paling mudah tapi biasanya paling mahal, karena sudah termasuk markup.

Rekomendasi kami: Banyak importir memilih FOB karena memberi kontrol atas pengiriman utama dan kesempatan mencari penawaran terbaik dari freight forwarder.

Daftar Dokumen Penting (Fokus China ke Indonesia)

Dokumen yang lengkap dan benar sangat penting untuk kelancaran proses bea cukai. Kesalahan bisa sebabkan penundaan dan biaya tambahan.

  • Commercial Invoice: Tagihan barang. Harus detail (penjual/pembeli, deskripsi barang, harga, nilai total, Incoterms, asal barang).

  • Packing List: Rincian isi tiap box/pallet (berat, dimensi, isi).

  • Bill of Lading (B/L) / Air Waybill (AWB): Kontrak pengangkutan, juga bukti kepemilikan.

  • Certificate of Origin (COO): Bukti barang dibuat di China. Penting untuk tarif bebas bea.
    Khusus Form E (untuk ACFTA): Untuk barang dari China ke Indonesia, Form E bisa turunkan bahkan menghapus bea masuk. Harus benar-benar diisi dengan benar oleh penjual.

  • Izin Impor (jika berlaku): Barang seperti makanan, obat, elektronik, dll bisa butuh izin. Tanggung jawab Anda untuk cek dan mengurus sebelum kirim.

  • Asuransi: Jika Anda urus asuransi, siapkan dokumennya.

  • NIB (Nomor Induk Berusaha): Harus dimiliki untuk impor ke Indonesia.

  • NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak): Wajib untuk keperluan bea cukai.

Tips: Kirim salinan dokumen ke freight forwarder & customs broker Anda sebelum barang tiba.

Proses Bea Cukai Indonesia: Tidak Perlu Panik!

Prosesnya standar dan bisa diantisipasi:

  1. Pra-Klarifikasi: Dokumen dikirim elektronik sebelum barang tiba.

  2. Kedatangan & PIB: Saat barang tiba, diajukan Pemberitahuan Impor Barang (PIB).

  3. Pemeriksaan: Bea Cukai bisa periksa dokumen dan barang secara fisik.

  4. Penilaian Pajak: Berdasarkan invoice, kode HS, dan nilai barang.

Rincian Biaya Umum:

  • HS Code: Tentukan kode dengan benar untuk tarif yang tepat.

  • Bea Masuk: Tergantung barang. Form E bisa kurangi biaya.

  • PPN (11%) atas nilai barang.

  • PPh 22: Pajak penghasilan di muka, 2.5%–10%.

Setelah bayar: Akan terbit SPPB (Surat Persetujuan Pengeluaran Barang), dan barang bisa keluar dari pelabuhan/bandara.

Barang Dilarang & Dibatasi di Indonesia

Umumnya dilarang: Narkoba, senjata, amunisi, pornografi, barang palsu.
Perlu izin khusus: Makanan/minuman (BPOM), obat, kosmetik, elektronik, barang bekas, bahan kimia, tumbuhan/hewan.

Tips: Cek regulasi terbaru ke Bea Cukai atau broker terpercaya sebelum kirim!

Menemukan Freight Forwarder yang Andal

Freight forwarder bukan hanya agen pemesanan. Mereka adalah koordinator logistik Anda. Untuk jalur China-Indonesia:

  • Pengalaman: Apakah mereka ahli di jalur ini?

  • Jaringan: Apakah punya agen terpercaya di China & Indonesia?

  • Layanan Lengkap: Laut & udara, bea cukai, door-to-door?

  • Transparansi Biaya: Jangan sampai ada biaya lokal tak terduga.

  • Komunikasi: Responsif? Update rutin?

  • Paham Regulasi Indonesia: Apalagi soal Form E!

Tanya ini:

  • “Apa tantangan umum dari China ke Indonesia, dan bagaimana Anda mengatasinya?”

  • “Bisakah bantu supplier saya isi Form E dengan benar?”

  • “Berapa estimasi biaya all-in untuk barang saya dari [pelabuhan China] ke [alamat saya di Indonesia]?”

Jangan hanya pilih yang termurah. Keandalan dan keahlian lebih penting.

Citra Mandiri Trans Group dikenal ahli menangani impor dari lebih 70 negara, termasuk jaringan kuat di seluruh kota besar di China.

Packing, Asuransi, dan Tracking: Trio Pendukung

Packing:

  • Gunakan box/kayu/pallet kuat.
  • Pastikan tahan lembap (iklim tropis Indonesia).
  • Label dengan jelas.

Asuransi:

  • Selalu asuransikan pengiriman.
  • Bisa lewat forwarder atau pihak ketiga.
  • Pastikan nilainya mencakup barang + ongkos kirim (+10%).
  • Pahami isi polisnya.

Tracking:
Gunakan nomor tracking dan cek rutin untuk update.

Menghadapi Penundaan & Masalah Tak Terduga

Penundaan bisa terjadi (cuaca, libur, inspeksi).
Langkah preventif:

  • Pilih supplier & forwarder terpercaya.

  • Dokumen harus sempurna.

  • Kirim jauh sebelum tenggat, apalagi saat peak season.

  • Komunikasi terbuka.

Langkah reaktif:

  • Hubungi forwarder Anda duluan.

  • Siap biaya tambahan (misalnya demurrage, detention).

Biaya yang Harus Diperhatikan

Untuk anggaran yang akurat, pertimbangkan:

  • Harga barang

  • Pengangkutan ke pelabuhan China

  • Bea ekspor (jika EXW)

  • Biaya pelabuhan asal

  • Ongkos utama (laut/udara)

  • Surcharges & biaya tambahan

  • Asuransi

  • Biaya pelabuhan tujuan (Indonesia)

  • Biaya bea cukai

  • Bea Masuk, PPN, PPh 22

  • Transportasi dalam negeri (ke gudang Anda)

  • Biaya jasa forwarder

Anda bisa minta penawaran lengkap door-to-door dari Citra Mandiri Trans Group, dan kami akan pastikan semua biaya dijelaskan.

Anda Pasti Bisa!

Impor dari China ke Indonesia memang kompleks, tapi bisa dilalui dengan persiapan yang baik.
Panduan ini dibuat untuk bantu Anda paham prosesnya dan tahu apa yang harus ditanyakan.

Selalu cek informasi terbaru, karena regulasi & tarif bisa berubah.

Selamat mengimpor! Kalau Anda punya pertanyaan spesifik, jangan ragu untuk diskusikan—perencanaan adalah segalanya!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Index